Selasa, 12 Februari 2008

Masuk Angin? Dikerok Aja!

Masuk angin itu tidak berbahaya, tapi menjengkelkan: badan meriang, perut kembung, makan gak enak, tidur gak nyenyak, cepet naik darah, pokoknya gak ada enaknya masuk angin.

Sialnya tadi malam angin-angin sialan itu dateng dan nginep di badan saya. Saya coba mengusirnya dengan antangin JRG (maaf nih bukan iklan), agak mendingan tapi cuma sebentar, badan gak enak lagi. Para angin masih gak mau pergi. Lalu saya pun coba cara lain, teman saya mengurut badan saya dengan minyak angin yang konon bisa ngusir angin. Aduh, gak berhasil juga! Sehabis dipijat sih enakan, tapi gak lama meriang lagi bos!

Nah, ini mungkin senjata pamungkas. Saya usir angin2 itu dengan kerokan, badan lebih enak sekarang. gak tau ntar malam. Tapi menurut pengalaman sih lumayan manjur tuh kerokan. Biasanya gak sampai dua hari badan sudah terbebas dari angin....

Saya pun kemudian mencari tahu bagaimana jurus kerok mengerok ini bisa mengusir angin dengan cepat, bahkan lebih cepat dari obat modern.

Menurut Dr. Koosnadi Saputra,Sp.R, seorang akupunturis klinik, prinsip kerokan sama prinsipnya dengan pemanasan tubuh menggunakan moxa yang serong dipakai dalam pengobatan akupunture. Di Cina, masih menurutnya, teknik ini resmi digunakan sebagai sarana penyembuhan. Bahkan, menurut Mochtar Wijayakusuma, seorang akupunturis, penelitian tentang efek penyembuhan kerokan ini juga pernah dilakukan di universitas Ghuan Thou, sebuah universitas terkenal di Cina.

Dr. Koosnadi menyebutkan, prinsip kerokan adalah upaya meningkatkan temperatur dan energi
pada daerah yang dikerok. Peningkatan energi ini dilakukan dengan pemberian rangsang kulit tubuh bagian luar. Dengan merangsang permukaan kulit lewat dikerok, saraf penerima rangsang di otak menyampaikan rangsangan untuk menimbulkan efek memperbaiki organ yang terkait dengan titik-titik meridian tubuh seperti misalnya organ paru-paru.

Dr. Handrawan Nadesul menambahkan, efek kerokan yang hendak dicapai adalah mengembangnya pembuluh darah kulit yang semula menguncup akibat terpapar dingin atau kurang gerak, sehingga darah kembali mengalir deras.

Penambahan arus darah ke permukaan kulit ini meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan virus.

Dikatakan Koosnadi, sebaiknya kerokan dilakukan dari arah atas ke bawah. Bisa juga mendatar. Sebaiknya arah kerokan disesuaikan dengan meridian. Supaya efektif kerokannya, sebaiknya berdasarkan pada titik akupuntur dan meridiannya sesuai dengan keluhan penyakit yang terjadi.

Satu hal yang patut diingat dan dilakukan bila Anda sudah kerokan adalah tidak mandi karena setelah kerokan, pori-pori kulit dalam kondisi terbuka. Lebih baik sekalah kulit dengan lap basah (yang dicelupkan pada air hangat lalu diperas).

Selain itu, Anda juga harus ingat bahwa kerokan hanyalah sebuah langkah pencegahan. Anda tetap harus ke dokter untuk mengkonsultasikan kondisi ini bila dalam tiga hari, sakit Anda tidak sembuh. Yang jelas, selama sakit lakukanlah hal-hal pendukung lainnya seperti misalnya banyak minum jus jeruk dan tomat, mengkonsumsi makanan dan minuman hangat (seperti wedang
jahe, sup kaldu ayam segar yang ditambah wortel, brokoli, bawang merah dan putih) serta
istirahat secukupnya.

Sumber: www.gizi.net
Gambar: booedy's web

Tidak ada komentar: