Selasa, 12 Februari 2008

Love It or Leave It

"If you go to work, don't leave your heart at home," kata Rhenal Kasali di sebuah statsiun radio beberapa waktu lalu. Kata-kata tersebut ia kutip dari sebuah buku yang baru dibacanya.

Kalimat tersebut menyadarkan saya bahwa seringkali kita pergi bekerja tidak dengan hati. Kita bekerja sementara hati kita tertinggal di rumah, atau berada jauh dari pekerjaan kita: di semua hal yang kita sukai, dan barangkali juga di mimpi-mimpi yang tidak sempat kita perjuangkan.

Bekerja tanpa hati berarti bekerja tanpa cinta. Kita bekerja hanya karena memang kita harus bekerja, bukan karena menyukai apa yang kita kerjakan. satu-satunya alasan bagi mereka yang bekerja tanpa cinta adalah uang. Demi uang mereka mau bekerja apa saja, suka atau tidak suka.

Tentu saja ini bukan sebuah alasan yang salah, dan sangat wajar. Bagi kebanyakan orang uang bukanlah sesuatu yang mudah diperoleh. Mereka harus bekerja keras untuk mendapatkannya, sementara kebutuhan dengan sangat mudah bermunculan dalam hidup mereka. Bagi mereka, suka dan tidak suka bukan lagi sesuatu yang harus dipertimbangkan dalam bekerja.

Namun demikian akan jauh lebih baik apabila kita bekerja mencari nafkah melalui jalan yang memang kita sukai. Bekerja dalam pekerjaan yang disukai, tidak hanya akan membuat kita lebih mudah untuk berkembang, tetapi juga sekaligus dapat memberi kita kesenangan dalam bekerja.

Bekerja tanpa cinta seperti menikah dengan perempuan/lelaki yang tidak kita cintai. Kita tidak akan memperoleh kebahagiaan yang sebetulnya bisa dengan mudah diperoleh dengan cinta.

Seseorang yang terjebak dalam kehidupan perkawinan seperti ini, setidaknya memiliki dua pilihan untuk dapat sukses dalam kehidupan rumah tangganya. Pertama, ia harus berusaha menumbuhkan rasa cinta terhadap istrinya sehingga ia benar-benar mencintainya dengan sepenuh hati. Saya tidak yakin hal ini tidak bisa dilakukan. Yang ia perlukan hanya kemauan untuk belajar mencintai dan ketulusan hati. Pilihan kedua adalah segera menceraikan istri yang tidak dicintainya itu, lalu menikah lagi dengan perempuan lain yang ia kasihi. Itu ini yang ia perlukan adalh keberanian

Demikian pula halnya jika anda terjebak dalam pekerjaan atau bisnis yang anda merasa tidak menyukainya. Anda bisa saja meneruskan karir dan bisnis tersebut dan berusaha mencintai pekerjaan itu dengan sepenuh hati. Atau, segeralah keluar dari sana dan pindah ke pekerjaan atau bisnis yang anda tahu anda sangat menyukai segala yang ada di dalam pekerjaan atau bisnis itu.

Tentu saya tidak ingin merekomendasikan pilihan mana yang sebaiknya anda pilih. Anda jauh lebih tahu mana yang terbaik. Namun, sekali lagi saya sarankan untuk tidak membiarkan diri anda tersiksa dengan mengerjakan sesuatu yang tidak anda sukai.

Berusahalah menyukai pekerjaan anda, atau tinggalkan saja pekerjaan itu dan beralihlah ke pekerjaan lain yang bisa anda cintai.

Love it, or Leave it!

Tidak ada komentar: